Wartabeta.com – Berikut ini dampak Liga 1 Indonesia tanpa adanya zona degradasi yang salah satunya bedampak ke Timnas Indonesia.
PSSI membuat sebuah keputusan yang cukup mengejutkan dengan mengantikan Liga 2 Indonesia secara permen.
Keputusan tersebut membuat Liga 1 Indonesia akan berlanjut tanpa adanya zona degradasi.
Hal ini terjadi karena tak ada kesesuaian antara pelaksana lanjutan kompetisi antar klub dan opeator pelaksana Liga 2 Indonesia.
Selain itu, ada rekomendasi dari tim terkait sarana dan prasarana yang belum memenuhi syarat seusai terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Meskipun Liga 1 Indonesia akan berlanjut dengan tanpa adanya sistem degradasi namun kompetisi akan berlanjut dengan sengit untuk memperebutkan tiket untuk tampil di AFC.
Kendati demikian ada beberapa dampak buruk akibat Liga 1 Indonesia yang berjalan tanpa ada zona degradasi, apa saja itu?
Rawan adnya match fixing
Dampak buruk pertama jika Liga 1 Indonesia berlangsung tanpa adanya sistem degradasi yang pertama adalah menjadi potensi terjadinya kasus pengaturan skor atau match fixing.
Dengan tak adanya zona degradasi, maka hanya akan ada tim yang berpotensi menjadi juara saja yang bakal tampil habis-habisan di sisa musim ini.
Dengan situasi tersebut, para klub yang memiliki kondisi finansial yang kurang baik berpotensi melakukan prakter match fixing demi mendapatkan suntikan dana.
Di lain sisi, para tim papan atas yang sedang memperebutkan gelar juara pun bisa saja bekerja sama dengan para tim papan bawah untuk bisa memberikan tiga poin.
Hal ini lantaran para tim papan bawah yang mengalami kekalahan tak terlalu bermasalah karena di musim depan mereka tetap akan tampil di kasta tertinggi.
Pemain tak keluarkan potensi terbaiknya
Bukan hanya meingkatnya resiko pengaturan skor, tak adanya zona degradasi membuat para pemain berpotensi tak mengeluarkan perfroma terbainya.
Para pemain yang tak bergabung dalam klub yang memiliki kans meraih gelar juara berpotensi main aman saja demi bisa menjaga kebugaran tubuh.
Selain itu, para pelatih juga berpotensi akan memainkan pemain cadangannya sehingga para pemain bintang yang jadi pemain andalan akan banyak mendekam di bench pemain.
Hal ini karena para klub dan pemain merasa acuh dengan hasil pertandingan karena tak mempengaruhi kedudukannya di kasta tertinggi.
Kualitas Timnas Indonesia yang menurun
Karena berpotnsi terjadi adanya match fixing dan rotasi pemain secara besar-besaran maka akan berdampak fatal pada kekuatan Timnas Indonesia.
Hal ini lantaran para pemain tak mengeluarkan kemampuan terbaiknya sehingga pelatih timnas akan kebingungan dengan menentukan kedalaman skuad Timnas Indonesia.
Pelatih Timnas Indonesia berpotensi akan memantau para pemai dari 8 tim papan atas saja atau yang memiliki kans merebut gelar juara.
Hal ini berakibat fatal karena beberapa pemain berpotensi datang dari tim papan bawah dan memiliki kesempatan untuk membela timnas.
Menurunkan kompetisi Liga 1 Indonesia juga akan menunkan semangat juang pada skuad garuda di kompeisi selanjutnya seperti Piala Asia 2023